HALO dan PROSESNYA
HALOOOOOOOOO....
Haloooooooooo........
Halo
Yupzz..halo di sini bukan berarti saat kau mengakat telepon
dari someone...
Halo di sini adalah fenomena yang
terjadi di langit.
Jauh amat???
Ya iyalah moso’
terjadi di perkarangan rumah lo,hehe
menurut
keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Halo Matahari adalah lingkaran pelangi yang
mengelilingi Matahari. Halo juga bisa terjadi di
sekitar Bulan pada malam hari. Fenomena halo ini
disebabkan pembiasan cahaya Matahari oleh uap air di atmosfer sehingga terlihat
seperti pelangi.
Dalam bahasa dan tulisan Latin ἅλως, halo juga disebut sebagai nimbus
atau gloriole. Salah satu dari fenomena optik yang menampilkan bentuk cincin di
sekitar sumber cahaya. Di alam biasanya kita lihat saat bulan purnama atau saat
matahari terang di siang hari.
Secara ringkas fenomena tersebut terjadi akibat
refleksi dan refraksi cahaya matahari/bulan oleh kristal-kristal es yang
terdapat di awan cirrus, awan yang terletak di tingkatan atmosfer yang disebut
troposfer, sekitar 5-10 km dari permukaan bumi.
Gerhana matahari sangat besar, selalu
mempunyai diameter yang sama dalam posisinya di langit. Kadang-kadang hanya
sebagian saja yang muncul. Semakin kecil cincin cahaya yang terbias muncul
mengelilingi matahari atau bulan, dihasilkan oleh corona dari lebih
banyak tetesan air daripada dibiaskan oleh kristal es, hal ini bukan
berarti menunjukkan bahwa hujan akan turun.
Radius 22° gerhana matahari tidak kelihatan. Ia
seperti helaian yang berlapis-lapis atau habuk pada permukaan awan cirrus yang
nipis. Awan ini sejuk dan mengandung kristal es walaupun pada iklim yang sangat
panas.
Saat awan cirus hanya merefleksikan dan
merefraksikan cahaya matahari, biasanya halo
yang terbentuk hanya cincin yang tak berwarna. Namun jika pada sudut yang
tepat, bisa terjadi juga dispersi sehingga cincin yang terjadi juga berwarna
seperti halnya pelangi. Contoh refraksi yang sederhana adalah saat anda melihat
sedotan dalam gelas berisi air terlihat patah, atau permukaan dasar kolam yang
terlihat menjadi lebih dekat ke permukaan daripada yang sebenarnya.
Refleksi yang terjadi saat cahaya melewati titik
air, es atau kristal yang transparan hanya terjadi pada sudut tertentu saja.
Sudut ini ditentukan oleh index refraksi medium tersebut. Contoh sederhana saat
kita melihat akuarium pada sudut tertentu kaca akuarium yang tembus pandang
tiba-tiba menjadi cermin, memantulkan bayangan isi akuarium.
Fenomena halo mungkin jarang terjadi di
daerah tropis, namun di belahan bumi Eropa fenomena itu sering terjadi.
Halo, selain terjadi dalam bentuk lingkaran penuh dengan bagian pinggir
berbingkai warna pelangi, juga bisa terjadi dalam lingkaran separuh dengan
pusat pada cahaya matahari, bila ingin melihat halo,
kedua mata harus dilindungi dari pancaran sinar matahari. Jangan sesekali
terlalu lama memandang halo, kalau perlu memakai
kacamata hitam atau tiga dimensi, hindari kilauan pada kaca atau cermin.
Khusus bagi mereka yang hendak mengambil foto dengan menggunakan kamera
single lens reflex (SLR), sebaiknya tidak langsung membidik melalui kotak bidik
ke arah halo, karena cahaya matahari akan masuk
ke dalam lensa fokus dan bisa merusak retina mata.
Semua kejadian fenomena alam ini
sebenarnya takkan lepas dari penjelasan yang telah lama ada, Al Qur’an dan Al
Hadist.
Mari kita ingat-ingat dengan Al-Qur’an surat Asy-Syams ayat
1 – 10, yang artinya:
1.
Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
2.
Demi bulan ketika mengiringinya,
3.
Demi siang ketika menampakkannya,
4.
Demi malam ketika menutupinya,
5.
Demi langit dan (Allah) yang membangunnya,
6.
Demi bumi dan (Allah) yang menghamparkannya,
7.
Demi jiwa dan (Allah) yang menyempurnakannya,
8.
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa kefasikan dan ketakwaan,
9.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu,
10. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya,
mengutip dari blog yang saya baca, “ Matahari memberikan sinar pada bulan
yang mengiringinya sehingga manusia bisa menentukan penanggalan qamariyah.
Matahari memberikan cahaya terang dan kehangatan pada siang hari sehingga manusia
bisa beraktivitas. Matahari bersembunyi di balik horizon pada malam hari agar
manusia bisa beristirahat. Perenungan fenomena alam semestinya membimbing
kearah penyucian jiwa, menyadari kenisbian manusia. Sifat dan sikap takabur
merupakan pengotor jiwa yang bisa muncul dalam bentuk sikap otoriter,
diskriminatif, dan menindas”.
Imam Ghozali pernah berpesan, jadilah Muslim seperti matahari. Ia bersinar
karena kualitas pribadinya. Dan ia mampu menerangi dan menghangatkan
sekitarnya. Mampu memberi manfaat bagi masyarakatnya.
kesimpulannya, bahwa tak ada kaitannya sama sekali antara gempa dan halo, soooo...
Referensi:
- Fenomena halo, http://wikimedia.org,
- Fenomena halo warnai hari meteorologi (23.03.2010), http://antaranews.com,
- Merenungi fenomena matahari (11.09.2007),,, http://id.shvoong.com,
- http://ridho554.blogspot.com/2010/11/fenomena-alam-halo-matahari.html
- yulian-april.blogspot.com
- kaskus.co.id
- chiisaadelina.blogspot.com
- http://wahanapress.net/2010/06/12/kupas-tuntas-fenomena-halo-matahari/


Komentar
Posting Komentar