A.
Pendahuluan
Makalah ini akan membahas tentang paradigma penelitian
pendidikan. Diawali dengan definisi penelitian.
Definisi ini perlu diketahui untuk memperoleh pemahaman penelitian dengan baik,
sehingga dapat dipahami arti dan manfaat dari suatu penelitian. Seperti
yang kita tahu, bidang pendidikan termasuk rumpun ilmu perilaku, suatu rumpun
ilmu yang mengkaji aktivitas manusia. Lingkup kajian aktivitas manusia
sangatlah luas, mencakup aktivitas manusia sebagai
individu atau kelompok, sebagai kesatuan etnis, bangsa, atau ras, dalam lingkup
geografis, administratif atau sosial-budaya, dalam satuan organisasi,
institusi, pemerintahan, berkenaan dengan kegiatan ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, pendidikan, keamanan, keagamaan, kesejahteraan masyarakat, dll.
Pembahasan dilanjutkan dengan memberikan
suatu pengertian, serta beberapa karakteristik dari metode ilmiah. Metode
ilmiah perlu diketahui karena ini merupakan prosedur atau cara-cara tertentu
yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut dengan
ilmu/pengetahuan ilmiah. Beberapa peneliti mempunyai pendapat bahwa suatu
penelitian itu
harus dilakukan secara ilmiah. Untuk itu perlu diketahui beberapa
kriteria yang harus dipenuhi agar suatu penelitian dikatakan suatu penelitian
ilmiah. Selanjutnya pembahasan membicarakan beberapa tujuan yang akan dicapai
dalam melakukan penelitian, dan pada akhir bab ini dibahas masalah paradigma
penelitian. Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang
peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu
atau teori. Paradigma penelitian juga menjelaskan bagaimana peneliti memahami
suatu masalah, serta kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah
penelitian.
B.
Definisi penelitian
Mengapa perlu mempelajari penelitian?
Metode penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
mengatasi masalah serta menghadapi tantangan lingkungan di mana pengambilan
keputusan harus dilakukan dengan cepat. Keputusan yang diambil akan bersifat
lebih ilmiah jika dilakukan dengan proses yang ilmiah.
Bagi mahasiswa saat ini pentingnya
mempelajari penelitian bukan hanya sebagai dasar untuk penulisan skripsi atau
tesis saja, akan tetapi juga untuk pelatihan dalam metode ilmiah serta
penerapannya dalam pengambilan keputusan. Dengan kata lain, mempelajari dan
melakukan penelitian pada saat kuliah merupakan suatu pelatihan bagi mahasiswa
tersebut dalam mengambil keputusan.
Ada beberapa definisi penelitian yang
telah dikemukan oleh beberapa ahli, antara lain:
Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris
dan kritis dari suatu proposisi hipotesis mengenai hubungan tertentu antarfenomena
(Kerlinger, 1986: 17-18). Penelitian
merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta
atau fenomena alam. Perhatian atau pengamatan awal terhadap fakta atau fenomena
merupakan awal dari kegiatan penelitian yang menimbulkan suatu pertanyaan atau
masalah (Indriantoro & Supomo, 1999: 16). Penelitian pada dasarnya
merupakan penelitian yang sistematis dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan
yang bemanfaat untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah dalam
kehidupan seharihari (Indriantoro & Supomo, 1999: 16). Berdasarkan beberapa
definisi penelitian yang diungkapkan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa
penelitian merupakan proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis
dan logis untuk menjawab pertanyaan, memecahkan masalah, atau mendapat
pemahaman terhadap suatu fenomena secara lebih luas.
C.
Metode ilmiah
Definisi-definisi penelitian yang
diungkapkan di atas menunjukkan penelitian yang menggunakan metode ilmiah (scientific
method). Secara umum penelitian itu dapat dilakukan dengan metode ilmiah
dan metode naturalis (naturalistic approach). Penelitian yang
menggunakan metode naturalis sejalan dengan grounded theory atau metode
ini sering juga disebut dengan pendekatan kualitatif. Pembahasan mengenai
perbedaan kedua pendekatan ini akan
dibahas lebih lanjut dalam sub-bab paradigma penelitian. Metode ilmiah
merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh
pengetahuan yang disebut dengan ilmu/pengetahuan ilmiah (Senn,1971:4-6). Epistemoligi
(filsafat pengetahuan) merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan dalam
kajian filsafat.
Dengan demikian, metode ilmiah merupakan
epistemologi ilmu yang mengkaji sumber-sumber untuk memperoleh kajian yang
benar. Penelitian ilmiah berfokus pada metode yang kokoh untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan
data, menganalisis data dan menarik kesimpulan yang valid.
Penelitian ilmiah bersifat lebih
obyektif karena tidak berdasarkan pada perasaan, pengalaman dan intuisi
peneliti semata yang bersifat subyektif. Penelitian ilmiah melibatkan theory
construction dan theory verification. Kontruksi teori merupakan
suatu proses untuk membentuk struktur dan kerangka teori yang akan digunakan
untuk mengembangkan suatu hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya. Selanjutnya
dengan menggunakan fakta, maka hipotesis tersebut diuji secara empiris.
Meskipun tidak ada konsensus tentang urutan dalam metode ilmiah, metode ilmiah
umumnya memiliki beberapa karakteristik umum sebagai berikut (Davis &
Cosenza, 1993: 37; Sekaran, 1992, 2003):
· Kritis dan analitis: mendorong
suatu kepastian dan proses penelitian untuk mengidentifikasi masalah dan metode
untuk mendapatkan solusinya.
· Logis: merujuk pada metode dari
argumentasi ilmiah. Kesimpulan rasional diturunkan dari bukti yang ada.
· Testabiity: penelitian ilmiah harus dapat menguji hipotesis dengan pengujian
statistik yang menggunakan data yang dikumpulkan.
· Obyektif: hasil yang diperoleh
ilmuwan yang lain akan sama apabila studi yang sama dilakukan pada kondisi yang
sama. Hasil penelitian dikatakan ilmiah apabila dapat dibuktikan kebenarannya.
· Konseptual dan Teoretis: ilmu
pengetahuan mengandung arti pengembangan suatu struktur konsep dan teoretis
untuk menuntun dan mengarahkan upaya penelitian.
· Empiris: metode ini pada prinsipnya
berstandar pada realitas.
· Sistematis: mengandung arti suatu
prosedur yang cermat. Suatu penelitian dikatakan penelitian ilmiah yang baik
jika memenuhi kriteria berikut (Sekaran, 1992, 2003); Indriantoro & Supomo,
1999: 14-15).
· Menyatakan tujuan secara jelas.
· Rigor (kokoh): penelitian ilmiah menunjukkan proses penelitian
yang secara hati-hati (prudent) dengan keakurasian yang tinggi. Basis
teori dan rancangan penelitian yang baik akan menambah kekokohan dari
penelitian ilmiah.
· Menggunakan landasan teoretis dan metode pengujian data yang relevan.
· Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah teoretis atau
berdasarkan pengungkapan data.
· Mempunyai kemampuan untuk diuji ulang (replikasi).
· Memilih data dengan presisi sehingga hasilnya dapat dipercaya.
· Menarik kesimpulan dilakukan secara obyektif.
· Melaporkan hasilnya secara parsimony (simpel), yaitu penelitian
ilmiah mempunyai kemudahan di dalam menjelaskan hasil penelitiannya.
· Temuan penelitian dapat digeneralisasi. Hasil penelitian ilmiah
mampu untuk diuji ulang dengan hasil
yang konsisten dengan waktu, obyek, dan situasi yang berbeda.
untuk lebih lengkapnya lagi silahkan download link dibawah ini
bagus postingannya. Trims!
BalasHapus