BAB
II
PEMBAHASAN
A. Prinsip-prinsip
belajar
Prinsip
belajar adalah konsep-konsep yang harus diterapkan didalam proses belajar
mengajar . Seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila ia
dapat menerapkan cara mengajar yang sesuai dengan prinsip-prinsip orang
belajar. Dengan kata lain supaya dapat mengotrol sendiri apakah tugas-tugas
mengajar yang dilakukannya telah sesuai dengan prinsip-prinsip belajar maka
guru perlu memahami prinisp-prinsip belajar itu.
1. Prinsip Kesiapan (Readiness)
Proses belajar dipengaruhi kesiapan murid, yang dimaksud
dengan kesiapan atau readiness ialah kondisi individu yang memungkinkan
ia dapat belajar. Berkenaan dengan hal itu terdapat berbagai macam taraf
kesiapan belajar untuk suatu tugas khusus. Seseorang siswa yang belum siap
untuk melaksanakan suatu tugas dalam belajar akan mengalami kesulitan atau
malah putus asa. Yang termasuk kesiapan ini ialah kematangan dan pertumbuhan
fisik, intelegensi latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku,
motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat
belajar.
Berdasarkan dengan prinsip kesiapan ini dapat dikemukakan
hal-hal sebagai berikut:
1. Seorang individu akan dapat belajar dengan
sebaik-baiknya bila tugas-tugas yang diberikan kepadanya erat hubungannya
dengan kemampuan, minat dan latar belakangnya.
2. Kesiapan untuk belajar harus dikaji bahkan diduga. Hal
ini mengandung arti bila seseorang guru ingin mendapat gambaran kesiapan
muridnya untuk mempelajari sesuatu, ia harus melakukan pengetesan kesiapan.
3. Jika seseorang individu kurang memiliki kesiapan untuk
sesuatu tugas, kemudian tugas itu seyogianya ditunda sampai dapat
dikembangkannya kesiapan itu atau guru sengaja menata tugas itu sesuai dengan
kesiapan siswa.
4. Kesiapan untuk belajar mencerminkan jenis dan taraf
kesiapan, misalnya dua orang siswa yang memiliki kecerdasan yang sama mungkin
amat berbeda dalam pola kemampuan mentalnya.
5. Bahan-bahan, kegiatan dan tugas seyogianya
divariasikan sesuai dengan faktor kesiapan kognitif, afektif dan psikomotor
dari berbagai individu.
2. Prinsip Motivasi (Motivation)
Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang
terarah. Motivasi adalah suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai
kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan memelihara kesungguhan. Secara alami
anak-anak selalu ingin tahu dan melakukan kegiatan penjajagan dalam
lingkungannya. Rasa ingin tahu ini seyogianya didorong dan bukan dihambat
dengan memberikan aturan yang sama untuk semua anak.
Berkenaan dengan motivasi ini ada beberapa prinsip yang
perlu kita perhatikan.
- Individu bukan hanya didorong oleh kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan biologi, soaial dan emosional. Tetapi disamping itu ia dapat diberi dorongan untuk mencapai sesuatu yang lebih dari yang dimiliki saat ini.
- Pengetahuan tentang kemajuan yang dicapai dalam memenuhi tujuan mendorong terjadinya peningkatan usaha. Pengalaman tentang kegagalan yang tidak merusak citra diri siswa dapat memperkuat kemampuan memelihara kesungguhannya dalam belajar.
- Dorongan yang mengatur perilaku tidak selalu jelas bagi para siswa. Contohnya seorang murid yang mengharapkan bantuan dari gurunya bisa berubah lebih dari itu, karena kebutuhan emosi terpenuhi daripada karena keinginan untuk mencapai seauatu.
- Motivasi dipengaruhi oleh unsur-unsur kepribadian seperti rasa rendah diri, atau keyakinan diri. Seorang anak yang temasuk pandai atau kurang juga bisa menghadapi masalah.
- Rasa aman dan keberhasilan dalam mencapai tujuan cenderung meningkatkan motivasi belajar. Kegagalan dapat meningkatkan atau menurunkan motivasi tergantung pada berbagai faktor. Tidak bisa setiap siswa diberi dorongan yang sama untuk melakukan sesuatu.
- Motivasi bertambah bila para pelajar memiliki alasan untuk percaya bahwa sebagian besar dari kebutuhannya dapat dipenuhi.
- Kajian dan penguatan guru, orang tua dan teman seusia berpengaruh terhadap motivasi dan perilaku.
- Insentif dan hadiah material kadang-kadang berguna dalam situasi kelas, memang ada bahayanya bila anak bekerja karena ingin mendapat hadiah dan bukan karena ingin belajar.
- Kompetisi dan insentif bisa efektif dalam memberi motivasi, tapi bila kesempatan untuk menang begitu kecil kompetisi dapat mengurangi motivasi dalam mencapai tujuan.
- Sikap yang baik untuk belajar dapat dicapai oleh kebanyakan individu dalam suasana belajar yang memuaskan.
- Proses belajar dan kegiatan yang dikaitkan kepada minat pelajar saat itu dapat mempertinggi motivasi. Untuk mendapatkan info makalanya yang lengkap, silahkan download link di bawah ini: Prinsip Belajar
postingannya bagus
BalasHapusdowebsi