Pengembangan Instrumen Tes Hasil Belajar
Standar
Kompetensi : Mahasiswa mampu merancang
dan melakukan penilaian
yang tepat sesuai indikator pembelajaran yang
ingin
dicapai
Kompetensi Dasar : Mengembangkan instrumen evaluasi hasil
belajar
Indikator : Mahasiswa dapat merakit soal pilihan ganda
Mahasiswa dapat merakit soal uraian/esai
1.
Pengetian
dan Bentuk Instrumen Tes
Menurut KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001) kata instrumen dapat diartikan sebagai:
(1) alat yang digunakan dalam suatu kegiatan, atau (2) sarana untuk
mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan. Jadi instrumen evaluasi hasil
belajar fisika dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data dalam penilaian pembelajaran fisika yang dilihat dari kemampuan kognitif
peserta didik.
Sesuai dengan
teknik penilaian yang digunakan, instrumen penilaian dapat berupa instrumen tes
atau instrumen non tes. Pada pokok bahasan kali ini akan dibahas instrumen tes
Ditinjau dari tujuannya, ada empat
macam tes, yaitu:
·
Tes penempatan adalah
tes yang diperlukan untuk menempatkan siswa dalam kelompok siswa sesuai dengan
kemampuannya
·
Tes diagnostik adalah
tes hasil belajar yang digunakan untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan,
sebagai dasar perbaikan.
·
Tes formatif
dimaksudkan sebagai tes yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah
terbentuk setelah mengikuti proses belajar mengajar.
·
Tes sumatif adalah tes
yang digunakan untuk mengetahui penguasaan kompetensi siswa dalam satuan waktu
tertentu seperti catur wulan atau semester.
Ditinjau berdasarkan bentuk
pertanyaannya, tes dapat berbentuk objektif dan esay (Hamzah B. Uno, dkk.,
2001).
a.
Tes objektif
Tes objektif adalah tes dimana
keseluruhan informasi yang diperlukan untuk menjawab tes telah tersedia dan
peserta harus memilih salah satu alternatif yang disediakan tersebut. Terdapat
beberapa bentuk tes objektif, yaitu:
ü
Tes benar salah
Tes benar salah adalah tes yang
memuat pernyataan benar atau salah. Peserta bertugas menandai masing-masing
pernyataan itu dengan melingkari huruf “B” jika pernyataan benar, dan “S” jika
pernyataan salah.
Bentuk tes benar salah saat ini
jarang digunakan guru fisika. Padahal melalui tes benar salah ini banyak domain
belajar fisika yang bisa di gali, misal: pemahaman konsep, kemampuan bernalar,
analisis dan lain-lain. Dua butir pertanyaan benar salah di atas dapat
digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa tentang segitiga dan
lingkaran.
ü
Tes pilihan ganda
Tes pilihan ganda adalah tes yang
memuat serangkaian informasi yang belum lengkap, dan untuk melengkapinya
dilakukan dengan memilih berbagai alternatif pilihan yang disediakan. Ada empat
variasi tes pilihan ganda, yaitu: tes pilihan ganda biasa, asosiasi, hubungan
antar hal, dan menjodohkan.
o Tes
pilihan ganda, adalah soal yang disertai beberapa alternatif jawaban dimana hanya
tersedia 1 pilihan benar, dan siswa tugasnya adalah memilih mana dari alternatif-alternatif
tersebut yang benar.
o Tes
asosiasi, merupakan modifikasi dari tes pilihan ganda biasa. Bentuk asosiasi juga
terdiri dari satu pernyataan dan beberapa alternatif jawaban, hanya saja terdapat
lebih dari satu jawaban yang benar. Salah satu bentuknya adalah dengan mengikuti
petunjuk sebagai berikut: Petunjuk mengerjakan soal:
Pilihan a bila jawaban 1, 2, dan 3
benar
Pilihan b bila jawaban 1 dan 3
benar
Pilihan c bila jawaban 2 dan 4
benar
Pilihan d bila jawaban 4 saja yang
benar
Saat ini bentuk tes ini jarang
digunakan. Padahal bentuk tes ini tidak kalah potensialitasnya dibanding tes
pilihan ganda biasa. Dibanding tes pilihan ganda biasa, tes bentuk ini lebih
menuntut siswa bernalar, melihat semua kemungkinan jawaban, dan juga melihat
hubungan antar bagian.
o Tes
hubungan antar hal, adalah soal yang memuat pernyataan dan alasan, denganpola
memuat pernyataan dan memuat alasan. Petunjuk pilihan:
(a)
Jika pernyataan benar, alasan benar, dan ada hubungan sebab akibat
(b)
Jika pernyataan benar, alasan benar, dan tidak ada hubungan sebab akibat
(c) Jika pernyataan benar, alasan
salah
(d) Jika pernyataan salah, dan
alasan salah
(e) Baik pernyataan maupun alasan
salah
Tes ini jarang digunakan, padahal
tes hubungan antar hal ini sangat baik digunakan untuk mengukur banyak dimensi
belajar fisika, antara lain: kemampuan bernalar siswa, pemahaman konsep,
hubungan antar konsep, kemampuan berpikir matematis, dan lain-lain.
o Tes
menjodohkan, dalam bentuk tradisional item tes menjodohkan terdiri dari dua kolom
yang pararel. Tiap kata, bilangan, atau simbol dijodohkan dengan kalimat, frase,
atau kata dalam kolom yang lain. Item pada kolom di mana penjodohan dicari
disebut premis, sedangkan kolom di mana pilihan dicari disebut respon. Tugas
siswa adalah memasangkan antara presmis dan respon berdasarkan aturan yang
ditentukan. Tes menjodohkan ini juga relatif jarang digunakan dalam penilaian
pembelajaran fisika. Padahal seperti halnya tes hubungan antar hal, tes bentuk
ini juga dapat digunakan untuk mengukur banyak dimensi belajar fisika, antara
lain: mengukur kemampuan bernalar siswa, pemahaman konsep, hubungan antar
konsep, kemampuan berpikir matematis, dan lain-lain.
silahkan di download makalah lengkapnya yaaakkk
info try out sbmptn gratis
BalasHapustry out gratis online sbmptn