BAB
I
ISI
A.
ASAL MULA KONSERVASI
ENERGI
Kita telah
mengetahui pada tahun 1831 Faraday telah memperkenalkan bidang listrik magnet.
Pada percobaan sebelumnya ia telah menemukan bahwa arus listrik dapat
menghasilkan sifat kemagnetan, kemudian di percobaan berikutnya ia menunjukkan
bahwa magnet memiliki kekuatan dalam keadaan tertentu untuk menghasilkan
listrik. Ia telah membuktikannya, dan memang benar adanya hubungan antara
listrik dan sifat kemagnetan. Ia kemudian menujukkan bahwa seluruh bagian, baik
banyak ataupun sedikit akan dipengaruhi oleh gaya magnet, dan bahkan cahaya
dapat dipengaruhi oleh magnet contohnya pada fenomena polarisasi. Ia yakin
bahwa ia telah melengkapi segala sesuatu yang berhubungan dengan kelistrikan
secara keseluruhan, konvertibilitas listrik dan aksi kimia. Kemudian ia
menghubungkannya dengan cahaya, afinitas kimia, sifat kemagnetan, dan
kelistrikan. Dan lebih jauh, ia mengetahui sepenuhnya bahwa tak seorangpun dapat
memproduksi kekuatan (energi) dan menyediakan satu sama lain sampai kapanpun. “
Tidak di tempat manapun” katanya. “ Apakah
mungkin ada energi yang tercipta dengan
sendirinya tanpa adanya suatu pemasok
yang cocok untuk menyediakannya.” Ketika Faraday menulis kata-kata ini pada
tahun 1840 ia telah membuka awal baru melalui gagasan sederhana namun memilki
arti yang sangat besar daripada sesuatu yang telah ia rumuskan sebelumnya. Ia
melihat sebuah kebenaran besar tanpa sepenuhnya menyadari pentingnya hal ini
bagi kehidupan manusia kedepannya.
Gagasan menakjubkan
yang Faraday kemukakan ini nyaris tidak disadari sebagian besar orang dan ini
merupakan sebuah kebenaran dan setelah keluarnya pernyataan ini, gagasan yang
dibuatnya ini kemuadian dikenal sebagai sebagai doktrin dari “konservasi
energi”, hukum yang menyatakan pengubahan energi dai satu bentuk ke bentuk
lainnyatidak akan pernah terjamin dalam suatu kuantitas yang sama, atau
singkatnya “untuk menciptakan atau memusnahkan energi adalah suatu ketidakmungkinan,
dan seluruh fenomena dari materi di alam semesta terbentuk dari transformasi
energi.
Beberapa ahli
filsafat berpikir bahwa gagasan menakjubkan yang dikemukakan faraday pernah
dipikirkan oleh manusia sebelumnya. Jadi boleh dikatakan, ini merupakan satu
dari pemikiran terbesar yang merupakan dasar dan sebuah petunjuk yang terjadi dalam
abad ke-19. Gagasan menakjubkan Faraday
pada waktu itu, sebenarnya merupakan hal yang terpisah dari apa yang
ditelitinya, dan sudah dapat dikategorikan sebagai suatu pencapaian yang luar biasa
bila kita kita bandingkan perkembangan
ilmu pada masa itu dengan masa sekarang, dan sudah sepatutnya kita
menghargainya, sebab pemikiran seluas ini tidak seluruhnya dimiliki oleh
sebagian besar orang.
#
Note: pemikiran
faraday ini merupakan dasar dari hukum kekekalan energi, dengan kata lain,
mulai muncul ide untuk melakukan penelitian mengenai konservasi energi ini
muncul setelah gagasan faraday muncul.
Sebenarnya
bukan hanya Farday yang memikirkan hal ini, sebagian lainya juga sudah pernah
memikirkan hal ini sebelumnya namun mereka beum bisa menyatakannya secara langsung,
orang-orang yang terlibat dalam teori undulatory cahaya dan panas hampir menyatakannya.
Doktrin Yong dan Frensel merupakan jalan utama yang mengarahkan pada masalah
konservasi. Disamping itu Fenomena elektromagnetik juga telah membantu
mengarahkan pada masalah konservasi energi. Tapi dari semua ini belum
benar-benar dapat membantu mengarahkan pada sebuah tujuan yang sama, yaitu
masalah konservasi namun hal ini justru mengarah ke sub bidang ilmu lain dari
fisika.
Energi
panas, tidak mampu dibuat, melainkan bentuk dari suatu transformasi energi. Untuk membuktikan kebenaran mengenai
konservasi energi ini, pad abad ke-18 Count Rumford and Humphry Davy menunjukkan,
kerja mungkin diubah kedalam bentuk panas, dan penafsiran yang benar
dari fakta ini berarti transormasi dari molar menjadi gerakan intro molekular.
Kita dapat sepenuhnya ragu dengan perkiran dua lelaki jenius ini, karena masih
belum ada kejelasan, belum ada data yang dapat menunjukkan kebenaran pemikiran
mereka, seharusnya ada hubungan yang erat antara jumlah molar dan gerakan
molekular, sebab itu masing-masing dari mereka memandang persoalan ini melalui hukum
mechanical equivalent of heat. Tapi keduanya
masih tidak mampu membuktikan pemikaran yang mereka nyatakan sendiri, hingga
akhirnya hilang begitu saja.
Tapi pada 1824,
ahli filsafat Perancis Sadi Carnot menyatakan hal yang sama namun dalam konteks
yang berbeda dengan Count Rumford dan Humphry Davy, ia yakin bahwa pasti
kuantitas dari kerja dapat diubah kedalam kuantitas yang pasti pula dalam bentuk
panas, baik dalam jumlah yang banyak ataupun sedikit. Sama seperti peneliti
sebelumnya, Carnot tidak dapat membuktikan keyakinannya atas pemikirannya
mengenai konservasi energi, ia masih menyatakannya dalam bentuk “faktor-faktor
berubah yang dapat diperhitungkan”, tapi
ia tidak mampu memberi alasan dengan jelas hubungannya dengan energi mekanik.
Pada tahun 1840, muncul seorang yang
benar-benar meneliti kembali hasil pemikiran Rumford dan Davy setelah keduanya
meninggalkan pemikiran yang mereka buat sendiri dan kemudian berhasil menyelesaikannya
dalam bentuk yang rumit. Rumahnya di Manchester, England , ia bekerja di sebuah
pabrik. Ia adalah teman dan murid dari ilmuan besar Dr. Dalton. Namnya James
Prescott Joule.
Dari
hasil demonstrasi yang dilakukan joule ada sebuah kakuratan dan kesamaan mutlak
antara “mechanical work” dan panas
tanpa memperhatikan bentuk perwujudan
gerakan molar, dan dapat menghasilkan sebuah kepastian dan terukur jumlah dari
panasnya. Joule menemukan, sebagi contoh, permukaan lautan di Manchester adalah
setinggi 707 kali, dengan tinggi air yang hanya dua kaki dapat mengahsilkan
cukup panas untuk menaikkan suhu dari satu pound air dalam satu derajat
fahrenheit. Jika panas tidak dapat diciptakan namun hanya dapat ditranformasikan dalam bentuk yang lain, maka
tidak harus dalam bentuk jenis yang sama, misalnya dalam bentuk energi cahaya,
energi listrik, energi magnet yang kesemuanya itu memiliki hubungan yang erat
dan saling terkait anatara satu dengan yang lain, sehingga antara satu dengan
lainnya dapat saling bertransformasi dengan panas. Semua analogi tersebut
nampakanya menuju pada suatu kesimpulan yang benar, seluruh eksperimen yang
dilakukanpun nampakanya mendukung. Hukum
setara mekanika panas kemudian menjadi kunci utama dari hukum terbesar, hukum
kekekalan energi.
Namun
sebelum Joule bereksperimen dengan transformai panas, seorang berkebangsaan Denmark telah mempelajarinya terlebih dahulu, seorang
ahli filsafat Kopenhagen, Colding namanya telah mendapat ide yang sama dan
telah mempertunjukkannya. Dan masih di era yang sama di negara Jerman, 3 orang
ilmuan yang telah terlebih dahulu melakukannya dari Joule dan Colding hampir
mampu menunjukkan kebenaran dari hukum ini, namun sayangnya mereka belum dapat
memaparkan secara jelas dan tidak mampu mempertunjukkannya. Nama dari ketiga
orangan jerman itu adalah Mohn, Mayer, dan Helmothz. Mereka bertiga telah
berjasa besar memberikan doktrin terhadap konservasi energi yang saat ini
tengah menjadi perhatian kita.
Pada
1837 pemikir asal Jerman ini, Mohr, telah memahami kebenaran yang sebenarnya,
dan menyataknnya dalam sebuah artikel “Zeitschrift fur Physik” dan lain
sebagainnya. Tapi artikel-artikel ini tidak menarik perhatian sama sekali bagi
orang-orang pada saat itu, bahkan dari negara Mohr sendiri. Namun Mohr masih
mendapatkan penghargaan atas usahanya dalam memecahkan masalah konsevasi energi
dan berani mengungkapkannya , dan mungkin belum pernah ada orang yang memikirkan masalah ini sejauh
dirinya dan berhasil menemukan kebenaran sesungguhnya sejelas seperti yang ia
dapatkan, meskipun ia idak berhasil menunujukkan validitasnya, namun hal itu
tidak perlu dipermasalahkan.
Lima
tahun setelahnya, pada 1842 Dr. Julius Robert Mayer, seorang dokter praktik di
kota kecil heilborn, di jerman, menerbitkan makalah di Liebig Annalen “The
Forces of Inorganic Nature," yang isinya tidak hanya mengenai teori
mekanika panas saja, tetapi juga doktrin untuk kekekalan energi yang
secara eksplisit berhasil ia ungkapkan.
Dua
tahun sebelumnya, ketika ia menjadi ahli bedah di sebuah kapal Hindia Belanda
yang tengah menjelajahi daerah tropis , ia mengamati bahwa darah vena pasien tampak lebih
merah dari darah vena yang biasanya diamati di daerah beriklim iklim sedang. Dia
merenungkan fakta yang tampaknya tidak berarti ini, dan akhirnya ia menemukan kesimpulan bahwa
penyebabnya oksidasi yang lebih rendah dari oksidasi yang dipelukan untuk menjaga suhu tubuh di
daerah tropis. Melalui refleksi ini dengan menganalogikan tubuh sebagai mesin yangbergantung
pada kekuatan luar agar meiliki kemampuan untuk
melakukan suatu hal, dan pada akhirnya ia menemukan pendapat yang bebas
untuk “mechanicaltheory of heat”.
A.
Karangan
Mayer pada 1847
Pada tanggal 23 Juli di tahun 1847, Helmholtz menyebutkan
"Konservasi gaya " pada
Physical Society. Kata "Gaya", yang dimaksud Helmholtz disini setara
dengan istilah modern yang sering digunakan saat ini "energi." Kalimat
ini ternyata diterima dengan sangat baik oleh Masyarakat, tapi Helmholtz
terpaksa menerbitkannya sebagai pamflet setelah Poggendorff menolak Annalen-nya
(sejenis jurnal fisika yang diterbitkan pada masa lampau) karena dianggap terlalu
spekulatif.
Helmholtz merangkum kesimpulan dalam esainya
sebagai berikut : Tidak mungkin untuk
menurunkan jumlah tak terbatas dari kekuatan mekanik (energi) meskipun dengan
cara apapun termasuk mengkombinasikannya sedimikian rupa secara alamiah.
https://marketing.ruangguru.com/uji
BalasHapusterimakasih.
tks.
BalasHapusskdi