PERKEMBANGAN
ILMU FISIKA DI ZAMAN PRASEJARAH
Prasejarah adalah
istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah yang
tertulis belum tersedia. Zaman prasejarah dapat dikatakan bermula pada saat
terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan untuk mengacu kepada masa di
mana terdapat kehidupan di muka bumi dimana manusia mulai hidup. Batas antara
zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal ini
menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman sebelum ditemukannya
tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman
prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak
sama, tergantung dari peradaban bangsa tersebut.
Semakin
berkembangnya zaman, semakin maju juga pemikiran manusianya. Dan pemikiran
tersebut menyebabkan perbedaan peradaban suatu bangsa dan mempengaruhi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Termasuk pula ilmu fisika.
I.
Sejarah
Perkembangan Ilmu Fisika
Menurut
Richtmeyer (1955), sejarah perkembangan ilmu fisika dibagi dalam empat
periode yaitu:
·
Periode Pertama,
Dimulai
dari zaman prasejarah sampai tahun 1550-an. Pada periode pertama ini
dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk membuat perumusan empirik.
Dalam periode pertama ini belum ada penelitian yang sistematis.
Beberapa
penemuan pada periode ini diantaranya :
2400000
SM - 599 SM: Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir dengan 1 tahun
= 365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang. Dalam
Teknologi sudah ada peleburan berbagai logam, pembuatan roda, teknologi
bangunan (piramid), standar berat, pengukuran, koin (mata uang).
600
SM – 530 M: Perkembangan ilmu dan teknologi sangat terkait dengan perkembangan
matematika. Dalam bidang Astronomi sudah ada pengamatan tentang gerak benda
langit (termasuk bumi), jarak dan ukuran benda langit. Dalam bidang sain fisik
Physical Science, sudah ada Hipotesis Democritus bahwa materi terdiri dari
atom-atom. Archimedes memulai tradisi “Fisika Matematika” untuk menjelaskan
tentang katrol, hukum-hukum hidrostatika dan lain-lain. Tradisi Fisika Matematika
berlanjut sampai sekarang.
530
M – 1450 M: Mundurnya tradisi sains di Eropa dan pesatnya perkembangan sains di
Timur Tengah. Dalam kurun waktu ini terjadi Perkembangan Kalkulus. Dalam bidang
Astronomi ada “Almagest” karya Ptolomeous yang menjadi teks standar untuk
astronomi, teknik observasi berkembang, trigonometri sebagai bagian dari kerja
astronomi berkembang. Dalam Sain Fisik, Aristoteles berpendapat bahwa gerak
bisa terjadi jika ada yang nendorong secara terus menerus; kemagnetan
berkembang ; Eksperimen optika berkembang, ilmu Kimia berkembang (Alchemy).
1450
M- 1550: Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi titik
penting dalam revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang sistematis
·
Periode Kedua
Dimulai
dari tahun 1550an sampai tahun 1800an. Pada periode kedua ini mulai
dikembangkan metoda penelitian yang sistematis dengan Galileo dikenal sebagai
pencetus metoda saintifik dalam penelitian.
Hasil-hasil
yang didapatkan antara lain:
Kerja
sama antara eksperimentalis dan teoris menghasilkan teori baru pada gerak
planet.
Newton:
meneruskan kerja Galileo terutama dalam bidang mekanika menghasilkan
hukum-hukum gerak yang sampai sekarang masih dipakai.
Dalam
Mekanika selain Hukum-hukum Newton dihasilkan pula Persamaan Bernoulli, Teori
Kinetik Gas, Vibrasi Transversal dari Batang, Kekekalan Momentum Sudut,
Persamaan Lagrange.
Dalam
Fisika Panas ada penemuan termometer, azas Black, dan Kalorimeter.
Dalam Gelombang Cahaya ada penemuan aberasi dan pengukuran kelajuan cahaya.
Dalam Gelombang Cahaya ada penemuan aberasi dan pengukuran kelajuan cahaya.
Dalam
Kelistrikan ada klasifikasi konduktor dan nonkonduktor, penemuan elektroskop,
pengembangan teori arus listrik yang serupa dengan teori penjalaran panas dan
Hukum Coulomb.
·
Periode Ketiga
Dimulai
dari tahun 1800an sampai 1890an. Pada periode ini diformulasikan konsep-konsep
fisika yang mendasar yang sekarang kita kenal dengan sebutan Fisika Klasik.
Dalam periode ini Fisika berkembang dengan pesat terutama dalam mendapatkan
formulasi-formulasi umum dalam Mekanika, Fisika Panas, Listrik-Magnet dan
Gelombang, yang masih terpakai sampai saat ini.
Dalam
Mekanika diformulasikan Persamaan Hamiltonian (yang kemudian dipakai dalam
Fisika Kuantum), Persamaan gerak benda tegar, teori elastisitas, hidrodinamika.
Dalam
Fisika Panas diformulasikan Hukum-hukum termodinamika, teori kinetik gas,
penjalaran panas dan lain-lain.
Dalam
Listrik-Magnet diformulasikan Hukum Ohm, Hukum Faraday, Teori Maxwell dan
lain-lain.
Dalam
Gelombang diformulasikan teori gelombang cahaya, prinsip interferensi, difraksi
dan lain-lain.
·
Periode Keempat
Dimulai
dari tahun 1890an sampai sekarang. Pada akhir abad ke 19 ditemukan beberapa
fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik. Hal ini menuntut
pengembangan konsep fisika yang lebih mendasar lagi yang sekarang disebut
Fisika Modern. Dalam periode ini dikembangkan teori-teori yang lebih umum yang
dapat mencakup masalah yang berkaitan dengan kecepatan yang sangat tinggi
(relativitas) atau/dan yang berkaitan dengan partikel yang sangat kecil (teori
kuantum).
Teori
Relativitas yang dipelopori oleh Einstein menghasilkan beberapa hal diantaranya
adalah kesetaraan massa dan energi E=mc2 yang dipakai sebagai salah satu
prinsip dasar dalam transformasi partikel.
Teori
Kuantum, yang diawali oleh karya Planck dan Bohr dan kemudian dikembangkan oleh
Schroedinger, Pauli , Heisenberg dan lain-lain, melahirkan teori-teori tentang
atom, inti, partikel sub atomik, molekul, zat padat yang sangat besar perannya
dalam pengembangan ilmu dan teknologi.
Periode
Sejarah Fisika menurut Boer Jacob (1968)
perkembangan sejarah fisika dibagi ke dalam 5 (lima) periode yaitu:
{
Periode
1 (Antara zaman
purbakala s.d. 1500) Belum adanya eksperimen yang sistematis dan kebebasan
dalam mengadakan percobaan.
¶
Hasil
perkembangan pengetahuan dalam bidang fisika tidak memuaskan.
¶
Sifatnya
spekulasi dan metafisik (sulap dan gaib).
¶
Eksperimen
tidak sistematis dan jauh dari ketelitian.
{
Periode
2 ( Sekitar 1550
– 1800) Perkembangan Fisika berdasarkan Metode Eksperimen yang
dapat dipertanggungjawabkan, diakui, dan diterima sebagai persoalan yang ilmiah.
¶
Pertumbuhan
penyelidikan berkembang pesat sekali dengan percobaan yang dipelopori oleh Galileo
(1564-1642).
¶
Galileo
meletakan pandangan modern dimana sains harus berdasarkan pengamatan dan percoban.
Hampir 2 abad Galileo menghadapi dogma dan intoleransi kaum agama.
¶
Tokoh
lain yang berperan Newton, Huygens, Boyle,
dll.
¶
Prinsip
yang berkembang : ”Ilmu dapat dikembangkan dan dimajukan sesuai dengan teorinya yang berdasarkan eksperimen;
diterima atau ditolak apabila teori sesuai atau berlawanan
dengan
eksperimen
yang diperlukan untuk
menguji teori tersebut”.
Makalah lebih lengkapnya silahkan didownload link di bawah ini
tks
BalasHapusskre